Pengertian Master dan Slave



Pengertian Master dan Slave

Master, bisa diartikan harddisk yang memiliki posisi utama. Sedangkan Slave, bisa diartikan harddisk yang memiliki posisi kedua. Lalu bilakah sebuah harddisk menjadi master atau menjadi slave? Sebuah harddisk yang menjadi master, umumnya harddisk yang memiliki Operating system atau harddisk yang berdiri sendiri (terdapat hanya satu harddisk). Dan sebuah harddisk yang menjadi slave adalah harddisk kedua yang di tandem (bersatu dalam satu kabel data) dengan harddisk master. Atau sebuah slave adalah sebuah optical disk yang di tandem dengan harddisk master.


Pada sebuah motherboard, umumnya terdapat 2 buah slot IDE. Slot IDE yang pertama disebut IDE 1 atau Primary. Sedang slot (soket) IDE yang kedua disebut IDE 2 atau Sekondary. Dengan 2 soket IDE tersebut, kita bisa memasang hingga 4 buah Device yang berupa Harddisk dan CD/DVD (optical disk).



Singkatnya sebagai berikut :

  1. Bila anda memiliki 1 harddisk dalam sebuah komputer, disarankan menggunakan Soket IDE1 (Primary) lalu menyetting jumper dalam posisi master (disebut Primary Master). 
  2. Bila anda memiliki 1 harddisk yang memiliki operating system dan sebuah harddisk lain yang anda gunakan sebagai data atau sebuah CD/DVDRom, disarankan menggunakan soket IDE1 (Primary) pada harddisk yang memiliki OS dengan posisi master (disebut Primary Master) dan harddisk lain atau CD/DVDRom pada IDE2 (Sekondary) dengan posisi Master (disebut Sekondary Master).
  3. Bila anda memiliki sebuah harddisk yang memiliki operating system, sebuah harddisk untuk data, dan sebuah CD/DVD Rom (artinya ada 3 device) maka disarankan harddisk yang memiliki Operating system pada posisi IDE 1 sebagai Master (Primary Master). Harddisk untuk data pada posisi Slave (Primary Slave). Dan sebuah CD/DVDRom pada posisi Sekondary Master. 
  4. Bila anda memiliki 2 harddisk dan 2 buah CD/DVDRom. Maka 1 harddisk berfungsi sebagai Primary Master, sebuah lagi sebagai Primary Slave. Sebuah CD/DVD sebagai Sekondary Master dan sebuah CD/DVD yang lain sebagai Sekondary Slave. 
penggunaan istilah master dan slave biasanya digunakan jika kita menggunakan dua buah hardisk atau lebih (SATA atau IDE) hardisk master maksudnya adalah hardisk utama/prioritas yang biasanya tempat OS (operting sistem seperti Windos XP, Vista,dll di instal) sedangkan hardisk slave maksudnya hardisk kedua atau seterusnya yang digunakan untuk menyimpan data.
MASTER-SLAVE LDAP SERVER


1. Sekilas Tentang LDAP
LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) merupakan suatu network protokol yang digunakan untuk mengakses direktori. Pengertian direktori disini adalah sekumpulan informasi yang disusun berdasarkan hirarki tertentu. Pada dasarnya
LDAP merupakan perkembangan dari X.500 direktori service. Informasi pada direktori, disebut juga atribut, dapat berupa informasi tentang account seseorang, informasi hardware, dan informasi yang lain tergantung schema yang tersedia. Bahkan
kita pun bisa membuat schema sendiri.
Pada artikel ini digunakan operating sistem Linux Debian Etch, dan OpenLDAP 2.3.25-1. Sedangkan komputer yang digunakan adalah komputer PIV 2,8GHz dan AMD Athlon 64 3000+
dengan harddisk ~40GB.
2. Instalasi dan Konfigurasi LDAP
Untuk instalasi LDAP jalankan perintah berikut pada console
root@ldap1:/#apt-get install slapd ldap-utils
Lalu isi semua pertanyaan yang muncul dengan data yang diinginkan. Contoh berikut data yang dimasukkan pada saat konfigurasi awal
Omit OpenLDAP server configuration? no
DNS domain name: example.org
Name of your organization: example_organization
Admin password: ldap
Database backend to use: BDB
Do you want your database to be removed when slapd is purged? no
Allow LDAPv2 protocol? no
Setelah proses konfigurasi awal telah selesai maka root direktori LDAP sudah terbentuk. Dapat dilakukan query untuk mengetahui keberhasilan konfigurasi awal dengan perintah berikut.
root@ldap1:/#ldapsearch -x
# extended LDIF
#
# LDAPv3
# base <> with scope subtree
# filter: (objectclass=*)
# requesting: ALL
#
# example.org
dn: dc=example,dc=org
objectClass: top
objectClass: dcObject
objectClass: organization
o: example.org
dc: example
# admin, example.org
dn: cn=admin,dc=example,dc=org
objectClass: simpleSecurityObject
objectClass: organizationalRole
cn: admin
description: LDAP administrator
# search result
search: 2
result: 0 Success
# numResponses: 11
# numEntries: 10
Ok, kita telah membangun root dari LDAP. Langkah berikutnya adalah membuat struktur selanjutnya. Ok. Karena LDAP yang dirancang adalah untuk authentifikasi sistem maka kita akan membuat dua sub tree yaitu group dan people. Sub tree group berisi semua group yang berada pada sistem, sedangkan sub tree people berisi semua user yang berada pada sistem. Untuk menambahkan sub tree tersebut, buatlah sebuah file dengan nama base.ldif yang berisi:
dn: ou=People,dc=example,dc=org
ou: People
objectClass: top
objectClass: organizationalUnit
dn: ou=Group,dc=example,dc=org
ou: Group
objectClass: top
objectClass: organizationalUnit
File tersebut merupakan file berformat ldif (file yang digunakan oleh LDAP untuk input/output data). Setelah file tersebut terbentuk maka kita tambahkan struktur direktorinya dengan perintah:
root@ldap1:/#ldapadd -x -D "cn=admin,dc=example,dc=org" -W -f base.ldif
Anda akan diminta untuk memasukkan password admin. Ok, struktur utama telah terbentuk sekarang kita mencoba untuk menambah suatu user. Untuk itu buat file ldif lagi dengan nama user.ldif yang berisi:
dn: cn=keuangan,ou=Group,dc=example,dc=org
objectClass: posixGroup
objectClass: top
cn: ldapusers
userPassword: {crypt}x
gidNumber: 9000
dn: cn=dian,ou=People,dc=example,dc=org
cn: Myuser
objectClass: posixAccount
objectClass: shadowAccount
objectClass: inetOrgPerson
sn: User
uid: myuser
uidNumber: 1025
gidNumber: 9000
homeDirectory: /tmp
Edit file user.ldif tersebut sesuai dengan kebutuhan user dan group Anda. Sama seperti ketika menambahkan struktur utama direktori, lakukan hal yang sama hanya saja dengan input file user.ldif. Perintah untuk menambahkan user dan group tersebut adalah sebagai berikut:
root@ldap1:/#ldapadd -x -D "cn=admin,dc=example,dc=org" -W -f user.ldif
Konfigurasi untuk PAM dan libnss akan dilewati karena berkaitan dengan judul pada artikel ini yaitu master-slave LDAP server dan bukan LDAP server authentifikasi. Sorry -D
3. Instalasi dan konfigurasi master-slave LDAP Server
OK, dari pembahasan sebelumnya telah dilakukan cara instalasi dan konfigurasi LDAP server. Untuk mengkonfigurasi master-slave LDAP server, maka perlu ditentukan mana yang menjadi server master dan mana yang menjadi server slave. Setelah menentukan langkah berikutnya adalah meduplikatkan struktur direktori pada master LDAP server ke masing-masing slave LDAP server sehingga terjadi replika. Atau jika tidak ingin terlalu ribet, maka master LDAP dibuat kosong saja sehingga memudahkan replikasi awalnya.
Pada dasarnya, replikasi pada LDAP dilakukan oleh program bernama slurpd dan untung saja program tersebut dibundel langsung oleh slapd sehingga tidak perlu menginstall program lagi -D. Untuk konfigurasi pada master LDAP server agar bisa mereplikasi databasenya pada slave LDAP server maka perlu ditambahkan entry sebagai berikut pada file /etc/ldap/slapd.conf.
replica host=slave.example.org:389 tls=no
binddn=”cn=admin,dc=ldap,dc=example,dc=com”
bindmethod=simple
credentials=[passwordnya]
.
.
.
[sebanyak slave yang dibutuhkan]
replogfile /var/lib/ldap/replog.log
Konfigurasi diatas mengkondisikan bahwa kita sama sekali tidak memakai tls untuk server LDAP master dan slavenya. Yang perlu diperhatikan adalah field binddn dan credentials. Field binddn digunakan untuk login ke slave LDAP server dan user tersebut harus mempunyai hak untuk mengupdate database pada slave LDAP server. Sedangkan field credentials merupakan password dari user tersebut. Field replogfile digunakan untuk mendebug replika yang dilakukan oleh server master ke server slave.
Untuk konfigurasi pada masing-masing slave LDAP server, maka yang perlu ditambahkan entry sebagai berikut pada /etc/ldap/slapd.conf.
updatedn "cn=admin,dc=example,dc=org"
Konfigurasi diatas mengindikasikan bahwa user admin dan user untuk update adalah sama sehingga kita tidak perlu menambahkan password. Ini juga untuk efisiensi -D OK semua sudah selesai sekarang tinggal testing.
4. Testing dan debug
OK kita telah siap untuk mendebug. Start semua service LDAP pada master dan slave. KIta coba sedikit melakukan penambahan data. Misalkan kita mencoba dengan membuat sebuah file ldif dengan isi sebagai berikut.
dn: cn=coba,ou=Group,dc=example,dc=org
objectClass: groupofUniqueNames
objectClass: top
uniqueMember: cn=coba,ou=People,dc=example,dc=org
cn: coba
dn: cn=coba,ou=People,dc=example,dc=org
objectClass: person
objectClass: inetOrgPerson
objectClass: top
userPassword: {CRYPT}$1$2r6ycuds$aeO5DzN30cHMRWa59fxkB.
cn: coba
sn: coba
Misalkan file tersebut disimpan dengan nama coba.ldif. Untuk menambahkan entry tersebut lakukan perintah berikut pada master LDAP server.
root@ldap1:/#ldapadd -x -D "cn=admin,dc=example,dc=org" -W -f coba.ldif
Untuk melihat lognya dapat anda lihat pada /var/lib/ldap/replog.log. Jika berhasil maka seharusnya data tersebut juga ada pada masing-masing slave LDAP server. Jika melihat replog.log maka akan terlihat keluaran sebagai berikut.
replica: slave.example.org:389
time: 1162740692
dn: cn=coba,ou=Group,dc=example,dc=org
changetype: add
objectClass: groupOfUniqueNames
objectClass: top
uniqueMember: cn=coba,ou=People,dc=example,dc=org
cn: coba
structuralObjectClass: groupOfUniqueNames
entryUUID: 75478270-012e-102b-976c-05894c1414ee
creatorsName: cn=admin,dc=example,dc=org
createTimestamp: 20061105153132Z
entryCSN: 20061105153132Z#000000#00#000000
modifiersName: cn=admin,dc=example,dc=org
modifyTimestamp: 20061105153132Z
replica: slave.example.org:389
time: 1162740692
dn: cn=coba,ou=People,dc=example,dc=org
changetype: add
objectClass: person
objectClass: inetOrgPerson
objectClass: top
userPassword:: e0NSWVBUfSQxJHVRaGE5WGJ1JC5pU0lVUHBUdHB3Mjd6TDhBb0xDWTA=
cn: coba
sn: coba
structuralObjectClass: inetOrgPerson
entryUUID: 7547dd42-012e-102b-976d-05894c1414ee
creatorsName: cn=admin,dc=example,dc=org
createTimestamp: 20061105153132Z
entryCSN: 20061105153132Z#000001#00#000000
modifiersName: cn=admin,dc=example,dc=org
modifyTimestamp: 20061105153132Z

0 komentar:

Posting Komentar